125x125 Ads

Strategi Bertahan Dalam Perang Harga

0 komentar

(Berikut Adalah Tugas Kewirausahaan Monggo Siap Cetak Mawon)

Perang harga (price war) dalam bisnis pada saat ini merupakan hal yang lumrah. Dewasa ini hampir semua industri terjadi perang harga. Penyebab terjadinya perang harga ini antara lain:
  • Semakin banyaknya pemain baru yang masuk ke pasar yang menyebabkan market semakin kompetitif. Kompetisi yang terjadi di pasar semakin ketat
  • Konsumen dari pangsa pasar yang diperebutkan semakin kecil
kedua hal ini pada dasarnya adalah suppy (penawaran) dan demand (permintaan). Hukum dasar ekonomi adalah jika demand besar sedangkan suppy tetap/turun, maka harga akan naik. Sedangkan jika demand menurun/tetap sedangkan naik, maka harga cenderung akan turun. 

Kondisi ini diperparah oleh usaha yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan atau memperpanjang product life-cycle. Kebanyakan perang harga terjadi ketika product life-cycle sudah berada di puncak. Untuk mempertahankan siklus itu tetap berada di puncak/tidak menurun, perusahaan bersedia untuk menurunkan margin usahanya. Lebih baik mendapat kan makin kecil margin usaha ketimbang tidak sama sekali.
Sebagai Contoh dalam industri telekomunikasi terlihat sangat jelas terjadi perang harga yang sangat mencolok. Pertumbuhan pasar yang semakin menurun, sedangkan pemain yang meperebutkan kue di pasar semakin banyak membuat pelaku industri telekomukasi terlibat perang harga. Kalau dahulu hanya ada tiga pemain utama (Telkomsel, Indosat, Esia dan XL),  Pengguna jasa telekomukasi selularpun semakin tidak loyal terhadap produsennya. Satu pemakai gampang sekali untuk berpindah ke operator lain karena fokus penjualan dari operator selular sendiri lebih banyak ke pra-bayar dibandingkan dengan penjualan pasca bayar.

Berikut salah satu strategi perusahaan untuk bersaing dalam perang harga ini :
  • Temukan segmen pasar baru
    Mengapa segmentasi pasar ini diletakkan di awal? Bagaimanapun juga dengan mapping segmentasi pelanggan yang makin jelas, perusahaan pun makin cepat untuk bereaksi untuk memasukkan stimulus (dalam hal ini marketing mix/bauran pemasaran) yang dapat mempertahankan atau bahkan menambah pangsa pasar dari perusahaan. Segmentasi dewasa ini sudah tidak dapat lagi dilakukan hanya dengan mempertimbangkan satu variabel (misal geografis, demografis, pendapatan) semata. Akan lebih dasyat lagi jika perusahaan dapat mengkombinasikan variabel-variabel yang ditemukan berdasarkan survey atau instuisi management.

  • Pertahankan brand anda
    Badai pasti berlalu. Dalam perang harga ini, perusahaan harus tetap mempertahankan brand yang sudah eksis. Komunikasi dengan consumer tetap harus dilakukan. sebagai contoh Yamaha di awal-awal tahun 2000-2003 mengalami keterpurukan dalam hal penjualan dan pangsa pasar. Akan tetapi mereka tetap konsisten mengeluarkan dana untuk komunikasi dengan consumernya meskipun dengan jumlah yang dibatasi. Aktivitas pemasaran Above the Line dan Below the line tetap dijalankan oleh mereka. Dan hasilnya terlihat pada 2007, dimana Yamaha dapat menyalip Honda sebagai market leader.

  • Kanibalisme produk sendiri
    Strategi ini digunakan dalam industri selular (lebih spesifik ke handset). Daripada produknya diserang terus menerus oleh brand lain, pemain di industri handset ini lebih senang untuk mengkanibalisme produk sendiri. Varian produk yang dikeluarkan sangat banyak, sehingga bisa saja mematikan produk dalam brand sendiri yang telah eksis ditandai dengan product life cycle yang makin singkat. Pertimbangan dalam strategi kanibalisme ini adalah perusahaan harus lebih mementingkan Business Life Cycle. Jika business life cycle turun otomatis product life cycle pun terhenti.

  • Inventory Management
    Inventory terlau besar dalam suatu perusahaan termasuk salah satu hal yang membebani perusahaan apalagi jika inventory tersebut ada masa kadaluarsanya. Inventory level dalam perusahaan akan lebih baik tetap dalam level minimum (Zero Inventory). Salah satu perusahan yang melakukan inventory management dengan baik dan mendapatkan competitive advantage akan hal ini adalah Dell. Inventory Dell diletakkan bukan di gudang Dell, tetapi di gudang Supplier. Dell mengatur proses produksi sesedemikian rupa sehingga bisa mempertemukan uncertainty demand dan uncertainty supply dengan dinamis. Contoh lain adalah Amazon. Mungkin di awalnya, inilah satu-satunya toko buku yang tidak memiliki buku.

  • Cost Management
    Untuk mempertahankan margin yang sama dengan pendapatan yang menurun akibat perang harga, perusahaan harus dapat menemukan cara untuk mengurangi biaya. Asosiasi pengurangan biaya ini biasanya langsung dikorelasikan dengan mengurangi jumlah tenaga kerja (rasionalisasi/pensiun dini), akan tetapi jika perusahaan bisa berpikir kreatif, sebenarnya masih banyak lagi aspek-aspek pengurangan biaya yang dapat dilakukan. Air Asia adalah contoh perusahaan yang berhasil menerapkan cost management ini dengan baik. pengurangan biaya di darat dengan meminimalisasi ground time, tidak menyediakan makanan gratis di pesawat, maksimalisasi tenaga kerja (pramugari termasuk pula yang membersihkan pesawat disaat jeda, membuat Air Asia dapat bersaing dengan menawarkan harga yang murah kepada konsumennya

  • Revenue Management
    Revenue management biasanya dilakukan oleh perusahaan yang supply-nya terbatas. Kamar hotel tidak dapat ditambah atau dikurangi semenjak selesai dibangun, kursi pesawat juga demikian, pun dengan industri restoran. Revenue management (Yield Management) dilakukan dengan cara memberikan tarif yang berbeda disaat peak time dan low time. Di restoran siap saji KFC terkadang kita bisa temui di jam tertentu, kita dapat membeli dengan harga yang lebih murah.
Disarikan dari berbagai sumber

Baca selengkapnya »

Tugas Jarkom ke 6

0 komentar
OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) 

OSPF adalah routing protocol yang secara umum bisa digunakan oleh router lainnya (cisco, juniper, huawei, dll), maksudnya dari keterangan diatas bahwa routing protocol OSPF ini dapat digunakan seluruh router yang ada di dunia ini bukan hanya cisco, tetapi seluruhnya dapat mengadopsi routing protocol OSPF.  Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi link-stateyang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses pengiriman update informasi rute.
Cara updatenya itu secara Triggered update, maksudnya tidak semua informasi yg ada di router akan dikirim seluruhnya ke router-router lainnya, tetapi hanya informasi yang berubah/bertambah/berkurang saja yang akan di kirim ke semua router dalam 1 area, sehingga meng-efektifkan dan meng-efisienkan bandwidth yg ada. 
Pengguna OSPF biasanya adalah para administrator jaringan berskala sedang sampai besar. Jaringan dengan jumlah router lebih dari sepuluh buah, dengan banyak lokasi-lokasi remote yang perlu juga dijangkau dari pusat, dengan jumlah pengguna jaringan lebih dari lima ratus perangkat komputer, mungkin sudah layak menggunakan routing protocol ini.  Link-state routing protocol ini  juga memiliki  ciri-ciri memberikan  informasi ke semua router, sehingga setiap router bisa melihat topologinya masing-masing. lalu convergencenya antar router sangatlah cepat dikarenakan informasi yang berubah/bertambah/berkurang saja yang dikirim ke router-router  lainnya. Sehingga tidak mudah terjadi Routing loops, jika menggunakan routing protocol OSPF maka dibutuhkan power memory dan proses yang lebih besar, dan OSPF itu susah untuk di konfigurasi.

Berikut Adalah Setting konfigurasi EIGRP dengan 'Packet Tracer' dengan Topologi jaringan seperti berikut :


Konfigurasi Router 0
Router>enable
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 10.10.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#ip add 192.168.10.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shu
Router(config-if)#ex

Router(config)#int ser3/0
Router(config-if)#ip add 192.168.10.10 255.255.255.252
Router(config-if)#clock rate 9600
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.10.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#network 192.168.10.8 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#exit

Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#band
Router(config-if)#bandwidth 1
Router(config-if)#no shu
Router(config-if)#ex

Router(config)#int ser3/0
Router(config-if)#band
Router(config-if)#bandwidth 9
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#

Konfigurasi Router 1

Router>enable
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.1.17 255.255.255.240
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router(config)#int se2/0
Router(config-if)#ip add 192.168.10.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router(config)#int ser3/0
Router(config-if)#ip add 192.168.10.5 255.255.255.252
Router(config-if)#clock rate 9600
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex

Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 192.168.10.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#network 172.16.1.16 0.0.0.15 area 0
Router(config-router)#network 192.168.10.4 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#exit

Router(config)#int ser 2/0
Router(config-if)#bandwidth 1
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router(config)#int ser3/0
Router(config-if)#band
Router(config-if)#bandwidth 5
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#

Konfigurasi Router 2

Router>enable
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.1.33 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router(config)#int se3/0
Router(config-if)#ip add 192.168.10.6 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router(config)#int se2/0
Router(config-if)#ip add 192.168.10.9 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 172.16.1.32 0.0.0.7 area 0
Router(config-router)#network 192.168.10.4 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#network 192.168.10.8 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#exit

Router(config)#int se3/0
Router(config-if)#bandwidth 6
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int se2/0
Router(config-if)#bandwidth 10
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit


Baca selengkapnya »

Tugas Jarkom ke 5

0 komentar
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) 
EIGRP merupakan pengembangan dari Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) yang memiliki jumlah Maksimum hop sebanyak 255 hop, dibandingakan dengan Routing Information Protocol (RIP) yang hanya memiliki jumlah maksimum hop sebanyak 15 hop.

Berikut Adalah Setting konfigurasi EIGRP dengan 'Packet Tracer' dengan Topologi jaringan seperti berikut


KONFIGURASI PADA ROUTER 0
Router>enable
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.20.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit


KONFIGURASI EIGRP PADA ROUTER 0
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#net 172.16.20.0 0.0.0.255
Router(config-router)#net 172.16.10.0 0.0.0.255
Router(config-router)#exit
Router(config)#

KONFIGURASI ROUTER 1
Router>enable
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.30.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router(config)#int ser3/0
Router(config-if)#ip add 172.16.20.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

KONFIGURASI EIGRP PADA ROUTER 0
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#net 172.16.20.0 0.0.0.255
Router(config-router)#net 172.16.10.0 0.0.0.255
Router(config-router)#exit
Router(config)#
Baca selengkapnya »
 

Copyright © 2011 • • Design by rama_poetra | Consultant by sabana